Kamis, 18 April 2013

Acara Natal : Perayaan Ulang Tahun Tobi


PERAYAAN ULANG TAHUN TOBI
 
Suatu ketika untuk merayakan ulang tahun Tobi, Vina, sahabat Tobi, mengundang teman-teman mereka untuk dapat merayakan kebahagiaan di hari jadi Tobi, sahabat baiknya. Undangan sudah dibagikan, dan tiba hari perayaan ulang tahun Tobi, teman-teman Vina datang dengan senang dan bahagia, tak luput dari penampilan yang berbeda dari biasanya. Pakaian baru, dandanan yang ok punya, dan Vina yang sudah mempersiapkan segalanya, mengajak teman-teman untuk menikmati segala yang ada di tempat perayaan ulang tahun. Mereka melihat penampilan-penampilan hasil kreatifitas masing-masing orang, saling bertukar kado, dan menikmati berbagai hidangan yang disajikan.
Tak jauh dari tempat perayaan, yang begitu meriah, ada seorang anak laki-laki yang nampak murung, tidak menikmati perayaan layaknya anak-anak lain yang begitu riang gembira. Anak laki-laki itu hanya bisa mengintip di balik tembok. Sesekali ia tersenyum, tapi tak lama kemudian kembali lagi ia menghela nafas dan duduk termenung. Terpancar dari raut wajahnya bahwa ia sangat ingin masuk ke dalam dan ikut merayakan pesta yang begitu meriah.
Tak lama kemudian, ada seorang bapak yang kebetulan lewat dan merasa heran dengan kejadian yang sedang berlangsung saat itu. Singkat cerita, bapak itu akhirnya tau bahwa anak laki-laki yang termenung di depan ruangan ternyata si Tobi yang berulang tahun. Peringatan ulang tahun tanpa mengundang yang sedang berulang tahun. Hal ini sepertinya aneh, memang. Tapi tanpa disadari, demikian pula kekristenan seringkali ketika merayakan natal, untuk merayakan ulang tahun Yesus, acapkali orang-orang lupa mengundang Yesus untuk masuk dalam perayaan, apalagi untuk masuk dalam hati. Orang-orang cnderung asyik menikmati perayaan yang meriah, yang menggembirakan, tanpa disadari, Yesus sedang duduk di depan ‘pintu’ dan sangat sedih karena kehadiranNya sebagai yang berulang tahun nampaknya tak diharapkan.



Drama:
PERAYAAN ULANG TAHUN TOBI
Pemeran:
Narator : Elyne
Sie Konsumsi 1 : Angela
Kado 1 : Anton
Lainnya: anak2 SM
Vina : Vivi
Sie Konsumsi 2 : Lili
Kado 2 : Ayu
Reni : Iin
Usher 1 : Susan
Mulmed : Ricky

Tobi : Rendy
Usher 2 : Ciwi
Reka : .....


BABAK I
Iringan Musik riang ; LCD mendukung untuk menggambarkan suasana ceria
Narator        : Suatu hari....  kala pagi menjelang siang, Vina terlihat gembira menghampiri setiap orang yang ditemuinya. Vina ingin mengundang banyak orang untuk ikut berbahagia dalam perayaan ulang tahun sahabatnya. Wah.... bagaimana ya perayaan ulang tahun sahabat Vina kali ini....
Vina             : (berjalan dengan riang membagi-bagikan undangan kepada setiap orang yang ditemui, termasuk jemaat yang sedang menyaksikan drama) Jangan lupa datang ya... acaranya seru dech... kalo ga datang ntar kecewa, lho... heheheh... ya.. ya.. ya.... jangan lupa datang yaaa.................
                     (sambil memegang sisa undangan yang belum dibagikan, terlihat senang dan bangga) Wah.... ulang tahun Tobi tahun ini pasti seru, dech... aku yakin. Aku sudah pesan gedung buat ngerayain acaranya, aku juga sudah susun rapi semua acaranya, makanan... yang pasti uenaaaakkkkk, bahkan udah kusiapkan juga door prize nya..
                     (Terlihat menulis-nulis sesuatu dan menghitung undangan yang masih tersisa)
Reni            : (menghampiri Vina yang sedang sibuk dengan undangan dan kertas-kertasnya. Dengan agak berteriak) Viiinnn...!!! denger-denger kamu mau ngadain acara ulang tahunnya Tobi ya..?? Wah... di mana, Vin..? berapa undangan yang udah kamu bagi..? kira-kira berapa yang datang..? nanti acaranya apa..? ada door prizenya juga..? wah.. wah.. omong-omong makannya apa, nich..????? (sembari asyik menikmati cemilan di tangannya, Reni memberondong pertanyaan pada Vina tanpa tarikan nafas)
                     (Vina mendengar celotehan Rina dengan terbengong-bengong)
Vina             : (Mengibaskan tangan di depan muka Rina) Hush..!! Apa-apaan sich. Kaya polisi aja. Nanya tu atu-atu. Ga liat apa kalo aku lagi sibuk. Nich ya...(Lenje menunjukkan ‘berkas-berkas kerjaan’) aku itu lagi ngurusin pesta ulang tahunnya Tobi. Sehari ini aku udah muter-muter bagi undangan. Aku udah nyusun acara sebagus-bagusnya, udah kusiapkan semua lah, pokoknya. Kamu kalo mau tau, nich... (kasih undangan ke Rina) ni undangan buat kamu. Jangan sampe ga datang, yo. Ajak pacarmu... biar rame.
Reni            : Waaahhh.... aku pasti datang, Vin.. Masa ada perayaan ulang tahun aku ga datang... apalagi ada makan-makannya... slurp.... (membersihkan liur di janggutnya)
Vina             : Heyeh... makanan aja yang kamu pikir, Rin...
Reni            : Hehehehehe... udah ach. Aku mau cari baju dulu, Vin. Sampe ketemu besok ya... trims buat undangannya... byeee... (pergi keluar, melambaikan tangan ke arah Vina)
Vina             : Yooo.... (setelah Rina pulang, Vina menelpon) halo... mas... gimana dekornya..? makanannya juga udah, kan..?? wah.. . siipp... makasih ya.... (menutup telpon)
                     Siiiipppp... semua sudah beres... dekor udah kelar, makanan udah dipesan, dan pasti undangan juga udah dibagi... mantaaapppp..... tahun ini, aku pasti siapkan yang mengesankan. Karna aku mau semua yang datang terkesan dengan pesta ulang tahun Tobi... (menyimpan kembali kertas-kertasnya dan berjalan keluar) –Lampu dimatikan-
 
BABAK II
Setting : Di gedung perayaan ulang tahun Tobi, beberapa tamu undangan sudah memenuhi ruangan dan saling bersenda gurau menyatakan kegembiraannya. Terlihat juga mereka saling memamerkan baju yang digunakan dan kado yang dibawanya.
(Iringan musik Selamat ulang tahun...) LCD menayangkan Film keramaian pesta
Narator        : Tepat pada hari ulang tahun Tobi, semua orang nampak riang berada pada posisinya dengan bagiannya masing-masing..... –Lampu warna-warni dinyalakan-  Penerima tamu sibuk dengan buku tamunya dan souvenir yang harus dibagikan..... Bagian konsumsi sibuk dengan nampan yang penuh berisi macam-macam pengisi perut.......Bagian pengatur kado terlihat sersan dalam menyusun bingkisan....... Demikian juga para tamu undangan........ mereka  tak mau kalah sibuk dengan penampilan... dan menikmati setiap acara yang ditampilkan serta makanan dan minuman yang disajikan.
                     (setiap orang dengan posisinya masing-masing memerankan tepat pembacaan yang dilakukan oleh narator)
Semua peserta menampilkan gerak dan lagu : “Dari Pulau dan Benua” ; LCD suasana pesta dimatikan
 Setelah menyanyi, semua peserta keluar melalui pintu di mimbar, LCD kembali menayangkan Film keramaian pesta
Narator        : Pesta perayaan ulang tahun yang sangat meriah...... semua orang terlihat bahagia dengan dirinya dan situasi saat itu. Eh,... tunggu... sepertinya tidak semua...
(Musik mellow instrument....) –Lampu agak redup-
(tobi masuk dan duduk termenung di sebelah sound)
Narator        : ada yang sangat aneh di sana... tak jauh dari tempat Vina dan kawan-kawan bergembira.... siapa dia.....????? Sepertinya dia terlihat sedih..... Tapi.... kenapa dia sedih..??? kenapa dia tidak ikut bergembira bersama dengan yang lain..?? Lho... kan seharusnya semua ikut bergembira.... harusnya semua ikut merasakan kebahagiaan.....  siapa dia...???????
Tobi             : (menyanyikan Lagu “I’m dreaming of a white Christmas” – suara: Ruly) LCD ditampilkan tanpa suara, dengan speed yg diperlambat.
                     (kembali duduk termenung. Sesekali mengintip –melihat- ke arah layar LCD, kemudian berjalan mondar mandir dengan langkah gontai dan sedih)
                     Perayaan itu meriah banget.... aku pengeeennn banget ikut di sana..... tapi.... sepertinya udah ga ada lagi tempat dan waktu buat aku.... huh..... aku di sini aja, Lah... (kembali duduk termenung)
Kak Reka     : (Ketika hendak masuk ke R.pesta, terkejut melihat ada anak laki-laki duduk termenung di luar ruangan. Jalan melintas di depan Tobi. Sesekali ikut menengok ke dalam ruangan yang diintip Tobi -R.pesta-) Lhah...!!!! koQ kamu di luar...?? kenapa ga ikut masuk..? bukannya teman-teman kamu sekarang sedang.....
Tobi             : (memotong ucapan Kak Reka) Nah... itu dia, Kak... aku sendiri juga bingung... Vina, sahabat aku... dia yang ngerayain tapi aku ga berani masuk... karena sepertinya mereka sudah sangat gembira dengan apa yang ada dalam acara itu. Jadi menurutku, biar aku tunggu sampai semua selesai dan aku akan menemui mereka satu per satu... yach... (menghela nafas) Itupun kalo mereka masih menyisakan waktunya untuk aku... (kembali lesu menundukkan kepalanya)
Kak Reka     : Wah.... ga bisa gitu, ach... Ayo... kamu ikut aku... biar aku beri kejutan mereka. Hal yang sangat penting... seseorang yang paling penting dalam sebuah acara yang penting. Karena bagaimanapun, kamu adalah yang harus ada di sana. Tanpa kamu, perayaan itu kosong... tak bernilai... tanpa arti... sia-sia...
(Kak Reka dan Tobi berjalan keluar stage, -Lampu matikan- musik mengentak..!!)
 
BABAK III
Setting : Ruangan pesta yang ramai
-Lampu warna-warni menyala bergantian-suasana pesta-
Narator        : Sungguh kejadian yang sangat ironis... tapi siapa sebenarnya anak laki-laki itu...??? Setelah bertemu dan berbincang berdua dengan Kak Reka, anak laki-laki itu sepertinya sedikit mendapat celah untuk bisa masuk ke dalam pesta tersebut. Dan benarkah pesta yang nampaknya sudah meriah.. akan menjadi lebih berarti dan bernilai dengan kehadiran anak laki-laki itu...???
(Semua peserta pesta, kecuali Vina. masuk dengan gaya masing-masing, kado dan makanan serta minuman.)
Kak Reka     : (Masuk ke tengah kerumunan anak-anak) Selamat malam, semuanya...
Semua         : Malam jugaaa....
Reni            : Wah.... Langsung aja pak.. makanan dan minumannya udah tersedia. (mencomot cemilan di tangannya sambil dengan gaya cueknya menunjuk meja hidangan)
Kak Reka     : Terimakasih. Tapi saya datang ke sini bukan untuk sekedar menikmati hidangan. Ada hal penting yang perlu saya sampaikan.
Lili               : Hal penting..???? (terkejut)
Kak Reka     : Ya... hal penting yang sangat berharga. Sebelumnya saya mau katakan bahwa acara yang terseleggara malam ini, bisa bisa dikatakan sangat meriah. Saya merasa bangga bisa mendapat bagian dalam acara yang sangat berkesan malam ini. Tapi satu hal... ijinkan saya bertanya... sebenarnya, acara malam ini milik siapa..???
Angela         : Ya pasti milik kami Lah, Pak...
Ayu             : Emangnya ada apa...?? Vina udah merancangkan pesta ulang tahun Tobi sedemikian berkesannya. Apa ada yang kurang..??? (menanggapi Reka dengan ketus)
(semua kumpul mendekat ke arah Reka)
Kak Reka     : Begini... malam ini kita bersama-sama merayakan ulang tahun Tobi. Tapi sadarkah kita... adakah seseorang di antara kita mengingat dan menghadirkan Tobi di tengah-tengah kita malam ini...???
Semua         : (Terkejut, saling bertatapan)
Kak Reka     : Perayaan ulang tahun Tobi, semeriah apapun itu, tak akan pernah bernilai tanpa kehadiran Tobi, yang berulang tahun di tengah-tengah perayaan.
                     Nah... Sekarang... Tobi ada di tengah-tengah kita... maukah kita membuka tangan kita untuk menyambut kehadiran Tobi...??? maukah kita menerima Tobi sebagai seseorang yang paling utama dalam acara malam ini...??
Semua         : Wah... Yo pasti...!!!!! Tobiii...!!!!! Selamat Ulang Tahuuuunnn....!!!! (semua memberi salam pada Tobi)
Vina             : Wuaahh... sekarang acara kita malam ini lengkap sudah. Gimana kalo kita lanjutkan di taman belakang..??? acara kita pasti tambah muntaaapppppp....!!!
Semua         : Setujuuu.....!!!!! (Semua keluar stage melalui pintu samping mimbar)
Kak Reka     : (Tertawa kecil sembari menghela nafas) Hunh... Lucu juga ya.... merayakan ulang tahun... tapi yang dirayakan ulang tahunnya ga diundang... justru tamu undangannya malah pada asyik sendiri menikmati semua yang tersajikan..... Hah.... ada-ada aja...... (Keluar stage -Lampu mati-)
Narator        : Nah..... drama singkat yang dipersembahkan anak-anak sekolah minggu malam ini kiranya menyadarkan kita... kala kita merayakan natal... yang notabene merayakan kelahiran Yesus,... hunh.... jangan-jangan kita sibuk dengan semua yang tersajikan atau kita sendiri yang tengah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, tanpa kita tau dan peduli dengan kehadiran Yesus sebagai pribadi yang menyempurnakan...
-Lampu warna warni dinyalakan-
-Penari Jinggle Bells Rock masuk-


Drama ini seluruhnya menggunakan minus one yang dibuat sendiri menggunakan kamera rekam dan diedit menggunakan Laptop yang ada.

0 ComMenT: