Jumat, 11 April 2008

Jalan ku TUHAN yang atur

Ketika Lyn membaca AmsaL 16, tepat di ayat 9 yang berbunyi “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.” Benar. Manusia hanya sebatas sanggup merancang dalam keinginan. Tetapi hanya TUHAN yang menentukan rancangan kita bisa dijalankan atau masih perlu dikoreksi TUHAN dulu.
Beberapa tahun yang lalu, Lyn berencana lulus SMA-IPA, kemudian mendalami bidang teknik kimia, dan menjadi ahli kimia, tetapi kenyataan yang ada, TUHAN membelokkan apa yang udah Lyn pikirkan. Pertama, Lyn nda dapat jurusan IPA. Padahal, nilai eksak Lyn tinggi semua. Lyn memaksakan kehendak, supaya dapat masuk IPA. Dan Lyn pun pindah sekolah. Setahun kemudian pikiran Lyn tiba-tiba berubah ingin masuk psikologi. Selama mendalami psikologi, Lyn merasa sangat malas kuliah, dan menikmati hidup hanya dengan bersenang-senang tanpa ada tujuan apapun. Memasuki tahun kedua di psikologi, Lyn mendapat suatu masalah yang memaksa Lyn berhenti kuliah, dan dua tahun kemudian, tahun 2006 Lyn diterima sebagai mahasiswa teologi di Institut INTI.
Yes. That’s right. Segala rencana dan pikiran manusia hanyalah sia-sia belaka tanpa disertai ‘ACC’ dari TUHAN.
Pengkotbah 1:2-3 “Kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?”  (tanpa ‘ACC’ TUHAN)