Selasa, 27 November 2007

Wo Hen Xiang Ai Ni


Malam itu, Rina berjalan menyusuri lorong rumahnya menuju ke kamar. Rina merasa tak seorangpun mau menerima keberadaan dirinya. Perbuatan yang telah ia lakukan waktu lampau serasa menganggu pikirannnya. Rina sering berpikir bahwa apapun tak pantas ia lakukan, terlebih lagi di depan teman-temannya saat ini. Ia mulai meraih 6600 nya dan tak lama kemudian,

“Mama... mengapa Rina harus ada di tempat ini? Rina kesepian, ma.. Bukankah lebih baik Rina ada di rumah bersama mama?” keluh Rina pada mama yang saat ini berada beratus-ratus mil dari tempat tinggalnya.

“Rina nggak tahu apa yang harus Rina lakukan. Semua serba salah, ma.. Di sini memang ramai. Rina senang. Tapi ma.. Rina akan lebih senang kalo bisa ada di samping mama. Rina mau pulang, ma..” tak terasa air mata mulai menetes pada pipinya dan mulai membanjiri pipinya.

“Rina, Rina tahu.. mama pun ingin terus ada di samping Rina. Mama sayang Rina. Tapi Rina harus tahu satu hal bahwa sampai kapanpun, mama akan tetap terus menunggu hingga kamu menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabmu dengan baik dan benar.”

Rina terdiam sesaat. Ia sangat terkejut mendengar jawaban mama. “Mama.. bukankah tanggung jawabku untuk terus ada di samping mama?!”

“Rina, itu hal yang paling mama harapkan, untuk bisa bersama kamu. Tapi Rina, mama juga rindu melihat kamu berkembang menjadi dirimu sendiri. Pegang janji mama, Rina. Bahwa sampai kapanpun, mama akan terus menunggumu. Dan mama yakin, seusai kamu menyelesaikan tanggung jawabmu dengan baik, banyak orang akan bangga bersamamu. Terlebih lagi mama. Mama sangat bangga sama kamu, Rina. Terus perjuangkan tanggung jawabmu. Rina sudah memulainya dengan benar, dan sampai saat ini mama semakin bangga ada untuk kamu. Mama yakin kita akan berkumpul lagi dan tak akan ada yang memisahkan kita. O ya, Rina.. Rina percaya mama, kan? Saat ini memang jarak memisahkan kita. Tapi Rin, ketika Rina berdoa kepada Tuhan, Rina yakin saat itu juga mama ada berdoa untuk Rina dan Tuhan kita Yesus Kristus yang telah mati untuk menebus semua dosa-dosa kita akan menyatukan kita melalui doa-doa yang kita naikkan. Rina nggak pernah sendiri. Ketika Rina merasa sepi, Tuhan ada di sisi Rina dan ingat, mama ada di sini berdoa untuk Rina.”

“Ma.. janji ya.. terus tunggu Rina. Dan Rina sangat rindu mama bangga ada untuk Rina. Rina janji akan menyelesaikan tanggung jawab Rina dengan baik, secepatnya dan Rina akan pulang untuk mama. Rina rindu dan yakin kalo kita akan bersama dan nggak akan ada yang bisa memisahkan kita. Rina sayang mama..”

“Mama sayang Rina.”