Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 April 2014

Bloody RoaR

Mungkin penggalan kata yang aneh untuk sebuah judul tulisan yang diterbitkan pada malam Jumat Agung...

Malam yang sekarang sunyi...
Hanya detakan jam mengiringi hentakkan tuts keyboard di laptop
namun tak sesepi dalam pikiranku...
Terngiang ada banyak jeritan di sana sini...
Erangan tertahan menandakan kesakitan yang mendalam...
Teriakan tawa di mana-mana...
Suara besi yang mengoyakkan daging...
hingga mengucurkan darah....
dan mungkin juga nanah...
Suara tangisan perempuan di sudut jalan....
Suara isak tangis para lelaki.... di sana...

Tak tertahankan air mata saat halaman edit blog mulai terpenuhi dengan rentetan huruf...
yang mengisahkan jeritan dari dalam hati...
Hanya ucapan syukur atas semua anugerah yang sudah diberikanNya bagi ku...
Anugrah yang tak memandang rupa...
Anugrah yang tak memandang hina...
Dia telah rela dihinakan demi mengganti hina ku...
Dia yang telah rela dihukum demi menanggung hukuman ku...
Dia yang telah rela dipermalukan demi menanggung malu ku...
Dia yang tertatih-tatih menuju 'tempat pembantaian'...

Thank`s GOD....
for Your Grace....
for Your Cross....

It's not just a Story...
It's not just a Tale...
It's just about.....LOVE....!!!!

JESUS LOVE ME..!!!
JESUS LOVE YOU..!!!
JESUS LOVE US..!!!!!!!





John 3:16 "For God so loved the world, that He gave His only begotten Son, that whoever believes in Him should not perish, but have eternal life."



Jumat, 26 Agustus 2011

HaRakiRi

Harakiri adalah bunuh diri yang dilakukan oleh para kesatria Jepang, harakiri dilakukan karena merasa malu telah gagal dalam melaksanakan tugas atau tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Memang bangsa Jepang sangat menghargai ‘budaya’ harakiri ini, sehingga orang yang melakukan harakiri kematiannya pun tidak dianggap hina dan nista, tetapi dipandang sebagai kesatria sejati yang rela menghabisi nyawanya demi eksistensinya sebagai kesatria. Namun, harakiri yang dikenal di Jepang, kini telah terjadi di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia, tetapi sayang esensi harakiri ala Indonesia berbeda dengan esensi harakiri yang dipahami oleh orang Jepang.

Indonesia sebagai negara yang terkenal dengan sikap ketuhanannya, agamais, dan dengan demikian menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan. Namun dalam kenyataan seperti itu, angka bunuh diri yang terjadi di Indonesia termasuk dalam kategori mengkwatirkan. Pelakunya pun beragam, mulai yang dilakukan oleh orang tua, dewasa, remaja, anak-anak, kaya, miskin, berpendidikan, dan sebagainya.

Fenomena bunuh diri yang terjadi di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh remaja atau pelajar, memunculkan keprihatinan bagi penulis dan mungkin juga bagi setiap orang yang perduli dengan remaja. Bertitik tolak dari keprihatinan tersebut, maka penulis memilih fenomena ini untuk diteliti. Sebagai seorang mahasiswa Kristen penulis berkeinginan untuk memberikan sumbangsih terhadap usaha pencegahan bunuh diri di kalangan pelajar, melalui pendekatan pendidikan.

Dalam penelitian tersebut, penulis menemukan beberapa faktor yang penyebab terjadinya bunuh diri di kalangan pelajar. Pertama, psikologis, kedua, sosiologis, ketiga, genetik, keempat, pendidikan yang berorientasi pada pencapaian nilai (kuantitas) bukan bukan pada pengembangan peserta didik secara holistik (kualitas).