PERAYAAN
ULANG TAHUN TOBI
Isi cerita: Suatu ketika untuk merayakan ulang
tahun Tobi, Vina, sahabat Tobi mengundang teman-teman mereka untuk dapat
merayakan kebahagiaan di hari jadi Tobi, sahabat baiknya. Undangan sudah
dibagikan, dan tiba hari perayaan ulang tahun Tobi, teman-teman Vina datang
denngan senang dan bahagia, tak luput dari penampilan yang berbeda dari
biasanya. Pakaian baru, dandanan yang ok punya, dan Vina yang sudah
mempersiapkan segalanya, mengajak teman-teman untuk menikmati segala yang ada
di tempat perayaan ulang tahun. Mereka melihat penampilan-penampilan hasil
kreatifitas masing-masing orang, saling bertukar kado, dan menikmati berbagai
hidangan yang disajikan.
Tak jauh dari tempat perayaan, yang begitu meriah,
ada seorang anak laki-laki yang nampak murung, tidak menikmati perayaan
layaknya anak-anak lain yang begitu riang gembira. Anak laki-laki itu hanya
bisa mengintip di balik tembok. Sesekali ia tersenyum, tapi tak lama kemudian
kembali lagi ia menghela nafas dan duduk termenung. Terpancar dari raut
wajahnya bahwa ia sangat ingin masuk ke dalam dan ikut merayakan pesta yang
begitu meriah.
Tak lama kemudian, ada seorang bapak yang
kebetulan lewat dan merasa heran dengan kejadian yang sedang berlangsung saat
itu. Singkat cerita, bapak itu akhirnya tau bahwa anak laki-laki yang termenung
di depan ruangan ternyata si Tobi yang berulang tahun. Peringatan ulang tahun
tanpa mengundang yang sedang berulang tahun. Hal ini sepertinya aneh, memang.
Tapi tanpa disadari, demikian pula kekristenan seringkali ketika merayakan
natal, untuk merayakan ulang tahun Yesus, acapkali orang-orang lupa mengundang
Yesus untuk masuk dalam perayaan, apalagi untuk masuk dalam hati. Orang-orang
cnderung asyik menikmati perayaan yang meriah, yang menggembirakan, tanpa disadari,
Yesus sedang duduk di depan ‘pintu’ dan sangat sedih karena kehadiranNya
sebagai yang berulang tahun nampaknya tak diharapkan.
Drama:
PERAYAAN ULANG TAHUN TOBI
Pemeran:
Narator : Elyne
|
Sie Konsumsi 1 : Angela
|
Kado 1 : Anton
|
Lainnya: anak2 SM
|
Vina : Vivi
|
Sie Konsumsi 2 : Lili
|
Kado 2 : Ayu
|
Musik : Ko David –solo Q’bot
|
Reni : Iin
|
Usher 1 : Susan
|
LCD : Ricky
|
|
Tobi : Rendy
|
Usher 2 : Ciwi
|
Reka :
|
BABAK
I
Iringan Musik riang ;
LCD mendukung untuk menggambarkan suasana ceria
Narator : Suatu
hari.... kala pagi menjelang siang, Vina
terlihat gembira menghampiri setiap orang yang ditemuinya. Vina ingin
mengundang banyak orang untuk ikut berbahagia dalam perayaan ulang tahun
sahabatnya. Wah.... bagaimana ya perayaan ulang tahun sahabat Vina kali ini....
Vina : (berjalan dengan riang membagi-bagikan
undangan kepada setiap orang yang ditemui, termasuk jemaat yang sedang
menyaksikan drama) Jangan lupa datang ya... acaranya seru dech... kalo ga
datang ntar kecewa, lho... heheheh... ya.. ya.. ya.... jangan lupa datang
yaaa.................
(sambil memegang sisa
undangan yang belum dibagikan, terlihat senang dan bangga) Wah....
ulang tahun Tobi tahun ini pasti seru, dech... aku yakin. Aku sudah pesan
gedung buat ngerayain acaranya, aku juga sudah susun rapi semua acaranya,
makanan... yang pasti uenaaaakkkkk, bahkan udah kusiapkan juga door prize nya..
(Terlihat menulis-nulis
sesuatu dan menghitung undangan yang masih tersisa)
Reni : (menghampiri Vina yang sedang sibuk dengan undangan dan
kertas-kertasnya. Dengan agak berteriak) Viiinnn...!!! denger-denger kamu
mau ngadain acara ulang tahunnya Tobi ya..?? Wah... di mana, Vin..? berapa
undangan yang udah kamu bagi..? kira-kira berapa yang datang..? nanti acaranya
apa..? ada door prizenya juga..? wah.. wah.. omong-omong makannya apa,
nich..????? (sembari asyik menikmati
cemilan di tangannya, Reni memberondong pertanyaan pada Vina tanpa tarikan
nafas)
(Vina mendengar celotehan
Rina dengan terbengong-bengong)
Vina : (Mengibaskan tangan di depan muka Rina) Hush..!! Apa-apaan sich.
Kaya polisi aja. Nanya tu atu-atu. Ga liat apa kalo aku lagi sibuk. Nich ya...(Lenje menunjukkan ‘berkas-berkas kerjaan’)
aku itu lagi ngurusin pesta ulang tahunnya Tobi. Sehari ini aku udah
muter-muter bagi undangan. Aku udah nyusun acara sebagus-bagusnya, udah
kusiapkan semua lah, pokoknya. Kamu kalo mau tau, nich... (kasih undangan ke Rina) ni undangan buat kamu. Jangan sampe ga
datang, yo. Ajak pacarmu... biar rame.
Reni : Waaahhh.... aku pasti datang,
Vin.. Masa ada perayaan ulang tahun aku ga datang... apalagi ada
makan-makannya... slurp.... (membersihkan
liur di janggutnya)
Vina : Heyeh... makanan aja yang kamu
pikir, Rin...
Reni : Hehehehehe... udah ach. Aku mau
cari baju dulu, Vin. Sampe ketemu besok ya... trims buat undangannya...
byeee... (pergi keluar, melambaikan
tangan ke arah Vina)
Vina : Yooo.... (setelah Rina pulang, Vina menelpon) halo... mas... gimana
dekornya..? makanannya juga udah, kan..?? wah.. . siipp... makasih ya.... (menutup telpon)
Siiiipppp... semua sudah
beres... dekor udah kelar, makanan udah dipesan, dan pasti undangan juga udah
dibagi... mantaaapppp..... tahun ini, aku pasti siapkan yang mengesankan. Karna
aku mau semua yang datang terkesan dengan pesta ulang tahun Tobi... (menyimpan kembali kertas-kertasnya dan
berjalan keluar) –Lampu dimatikan-
BABAK II
Setting
: Di gedung perayaan ulang tahun Tobi, beberapa tamu undangan sudah memenuhi
ruangan dan saling bersenda gurau menyatakan kegembiraannya. Terlihat juga
mereka saling memamerkan baju yang digunakan dan kado yang dibawanya.
(Iringan
musik Selamat ulang tahun...) LCD menayangkan Film keramaian pesta
Narator : Tepat pada hari ulang tahun Tobi, semua
orang nampak riang berada pada posisinya dengan bagiannya masing-masing..... –Lampu warna-warni dinyalakan- Penerima tamu sibuk dengan buku tamunya dan
souvenir yang harus dibagikan..... Bagian konsumsi sibuk dengan nampan yang
penuh berisi macam-macam pengisi perut.......Bagian pengatur kado terlihat sersan
dalam menyusun bingkisan....... Demikian juga para tamu undangan........ mereka
tak mau kalah sibuk dengan penampilan...
dan menikmati setiap acara yang ditampilkan serta makanan dan minuman yang
disajikan.
(setiap orang dengan
posisinya masing-masing memerankan tepat pembacaan yang dilakukan oleh narator)
Semua
peserta menampilkan gerak dan lagu : “Dari Pulau dan Benua” ; LCD suasana pesta
dimatikan
Setelah menyanyi, semua peserta keluar melalui
pintu di mimbar, LCD kembali menayangkan Film keramaian pesta
Narator : Pesta perayaan ulang tahun yang sangat
meriah...... semua orang terlihat bahagia dengan dirinya dan situasi saat itu.
Eh,... tunggu... sepertinya tidak semua...
(Musik mellow
instrument....) –Lampu agak redup-
(tobi masuk dan duduk
termenung di sebelah sound)
Narator : ada yang sangat aneh di sana... tak
jauh dari tempat Vina dan kawan-kawan bergembira.... siapa dia.....????? Sepertinya
dia terlihat sedih..... Tapi.... kenapa dia sedih..??? kenapa dia tidak ikut
bergembira bersama dengan yang lain..?? Lho... kan seharusnya semua ikut
bergembira.... harusnya semua ikut merasakan kebahagiaan..... siapa dia...???????
Tobi : (menyanyikan Lagu “I’m dreaming of a white Christmas” – suara: Ruly)
LCD ditampilkan tanpa suara, dengan speed yg diperlambat.
(kembali duduk termenung.
Sesekali mengintip –melihat- ke arah layar LCD, kemudian berjalan mondar mandir
dengan langkah gontai dan sedih)
Perayaan
itu meriah banget.... aku pengeeennn banget ikut di sana..... tapi....
sepertinya udah ga ada lagi tempat dan waktu buat aku.... huh..... aku di sini
aja, Lah... (kembali duduk termenung)
Kak
Reka : (Ketika hendak masuk ke R.pesta, terkejut
melihat ada anak laki-laki duduk termenung di luar ruangan. Jalan melintas di
depan Tobi. Sesekali ikut menengok ke dalam ruangan yang diintip Tobi
-R.pesta-) Lhah...!!!! koQ kamu di luar...?? kenapa ga ikut masuk..?
bukannya teman-teman kamu sekarang sedang.....
Tobi : (memotong ucapan Kak Reka) Nah... itu
dia, Kak... aku sendiri juga bingung... Vina, sahabat aku... dia yang ngerayain
tapi aku ga berani masuk... karena sepertinya mereka sudah sangat gembira
dengan apa yang ada dalam acara itu. Jadi menurutku, biar aku tunggu sampai
semua selesai dan aku akan menemui mereka satu per satu... yach... (menghela nafas) Itupun kalo mereka
masih menyisakan waktunya untuk aku... (kembali
lesu menundukkan kepalanya)
Kak
Reka : Wah....
ga bisa gitu, ach... Ayo... kamu ikut aku... biar aku beri kejutan mereka. Hal
yang sangat penting... seseorang yang paling penting dalam sebuah acara yang
penting. Karena bagaimanapun, kamu adalah yang harus ada di sana. Tanpa kamu,
perayaan itu kosong... tak bernilai... tanpa arti... sia-sia...
(Kak Reka dan Tobi
berjalan keluar stage, -Lampu matikan-
musik menghentak..!!)
BABAK
III
Setting
: Ruangan pesta yang ramai
-Lampu warna-warni
menyala bergantian-suasana pesta-
Narator : Sungguh
kejadian yang sangat ironis... tapi siapa sebenarnya anak laki-laki itu...???
Setelah bertemu dan berbincang berdua dengan Kak Reka, anak laki-laki itu
sepertinya sedikit mendapat celah untuk bisa masuk ke dalam pesta tersebut. Dan
benarkah pesta yang nampaknya sudah meriah.. akan menjadi lebih berarti dan
bernilai dengan kehadiran anak laki-laki itu...???
(Semua
peserta pesta, kecuali Vina. masuk dengan gaya masing-masing, kado dan makanan
serta minuman.)
Kak
Reka : (Masuk ke tengah kerumunan anak-anak)
Selamat malam, semuanya...
Semua : Malam
jugaaa....
Reni : Wah....
Langsung aja pak.. makanan dan minumannya udah tersedia. (mencomot cemilan di tangannya sambil dengan gaya cueknya menunjuk meja
hidangan)
Kak
Reka : Terimakasih.
Tapi saya datang ke sini bukan untuk sekedar menikmati hidangan. Ada hal
penting yang perlu saya sampaikan.
Lili : Hal
penting..???? (terkejut)
Kak
Reka : Ya...
hal penting yang sangat berharga. Sebelumnya saya mau katakan bahwa acara yang
terseleggara malam ini, bisa bisa dikatakan sangat meriah. Saya merasa bangga
bisa mendapat bagian dalam acara yang sangat berkesan malam ini. Tapi satu
hal... ijinkan saya bertanya... sebenarnya, acara malam ini milik siapa..???
Angela : Ya
pasti milik kami Lah, Pak...
Ayu : Emangnya
ada apa...?? Vina udah merancangkan pesta ulang tahun Tobi sedemikian
berkesannya. Apa ada yang kurang..??? (menanggapi
Reka dengan ketus)
(semua kumpul
mendekat ke arah Reka)
Kak
Reka : Begini...
malam ini kita bersama-sama merayakan ulang tahun Tobi. Tapi sadarkah kita...
adakah seseorang di antara kita mengingat dan menghadirkan Tobi di
tengah-tengah kita malam ini...???
Semua : (Terkejut, saling bertatapan)
Kak
Reka : Perayaan
ulang tahun Tobi, semeriah apapun itu, tak akan pernah bernilai tanpa kehadiran
Tobi, yang berulang tahun di tengah-tengah perayaan... sekarang... Tobi ada di
tengah-tengah kita... maukah kita membuka tangan kita untuk menyambut kehadiran
Tobi...??? maukah kita menerima Tobi sebagai seseorang yang paling utama dalam
acara malam ini...??
Semua : Mauuuuu...!!!!!
Tobiii...!!!!! Selamat Ulang Tahuuuunnn....!!!! (semua memberi salam pada Tobi)
Vina : Wuaahh...
sekarang acara kita malam ini lengkap sudah. Gimana kalo kita lanjutkan di
taman belakang..??? acara kita pasti tambah muntaaapppppp....!!!
Semua : Setujuuu.....!!!!!
(Semua keluar stage melalui pintu samping
mimbar)
Kak
Reka : (Tertawa kecil sembari menghela nafas) Hunh...
Lucu juga ya.... merayakan ulang tahun... tapi yang dirayakan ulang tahunnya ga
diundang... justru tamu undangannya malah pada asyik sendiri menikmati semua
yang tersajikan..... Hah.... ada-ada aja...... (Keluar stage -Lampu mati-)
Narator : Nah.....
drama singkat yang dipersembahkan anak-anak sekolah minggu malam ini kiranya
menyadarkan kita... kala kita merayakan natal... yang notabene merayakan
kelahiran Yesus,... hunh.... jangan-jangan kita sibuk dengan semua yang
tersajikan atau kita sendiri yang tengah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya,
tanpa kita tau dan peduli dengan kehadiran Yesus sebagai pribadi yang
menyempurnakan...
-Lampu warna warni
dinyalakan-
-Penari Jinggle Bells
Rock masuk-
0 ComMenT:
Posting Komentar